Overview | | |
ID Produk | 115 | |
Kategori | Buku Islam | |
Berat per unit | 0.43 kg | |
Harga | Rp. 44,900 | |
Spesifikasi | ||
Ukuran | 14x21.3 | |
Pengarang | Sayyid Abdullah Sayyid Abdurrahman Ar-Rifa'i | |
Penerbit | Darul Falah | |
Tebal | 330 hlm | |
Cetakan | 1 | |
Deskripsi | ||
Dalam perjalanan hidup seseorang banyak mengandung pelajaran dan nasihat. Bahkan, kehidupan ibarat sekolah yang menerpa keteguhan jiwa seseorang,jika kita mau merenungkannya. Sebenarnya, mengambil pelajaran dari perjalanan hidup seseorang tidaklah sulit atau rumit. Kita dapat mengambil pelajaran dari akibat kejahatan dan kesalihan yang dilakukan seseorang sehingga menjadi bahan muhasabah 'introspeksi diri'. Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang dibekali naluri cinta kebaikan, bahkan dialah pelaku kebaikan itu sendiri. Kecenderungan -baik besar maupun kecil- untuk melakukan kejahatan dan pelanggaran sebenarnya menyimpang dari naluri yang ada. Banyak orang yang meremehkan dosa karena anggapan bahwa waktu untuk bertaubat masih panjang. Mereka beranggapan bahwa sebelum meninggal, mereka dapat bertaubat sehingga terhindar dari siksa di akhirat. Sungguh mereka tiada menyadari bahwa ajal itu datang secara tiba-tiba. Bagaimana pula jika amal dibayar kontan? Bukankah Nabi pernah bersabda bahwa ada dosa-dosa yang disegerakan azabnya sejak di dunia, di antaranya: durhaka kepada orang tua dan berbuat zalim. Bahkan, banyak orang sejak di dunia sudah merasakan akibat dari perbuatannya. Walaupun demikian, menghadapi lingkungan masyarakat yang serba global ini, kita masih sangat -dan bahkan selalu- membutuhkan nasihat, bimbingan, dan teladan yang baik agar kecenderungan seseorang untuk melakukan tindak kejahatan berbelok menUjU kebenaran sehingga ia hidup bahagia bersama komunitasnya. Berangkat dari niat seperti inilah kisah nyata yang mengandung banyak ibrah ini dibukukan oleh saudara Sayyid Abdurrahman Ar-Rifa'i dengan judul Kama Tadimu Tudaami. Buku ini dipenuhi dengan kisah-kisah yang sangat menyentuh hati. Setelah membaca buku ini diharapkan kita semua lebih berhati-hati, khususnya ketika berniat untuk melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah. Jangan sampai kejahatan kita dibayar kontan. Sesungguhnya azab Allah amat pedih. | ||
URL trackback produk ini | ||
Trackback dari blog/website Anda akan masuk sebagai komentar produk ini. |
Sabtu, 28 Maret 2009
Bila Amal Dibayar Kontan : Kisah Nyata
Diposting oleh UkhtiRirin di 21.21
Label: Buku Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar